Dalam kesempatan Konferensi Rajab yang diadakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), kemarin, Ketua DPP HTI, MR. Kurnia mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan.
Dengan membacakan makalah berjudul “Indonesia Dalam Cengkeraman Kapitalisme Global”, ia menyatakan hutang Indonesia saat ini sudah mencapai angka Rp. 1117 Triliun. Maka lewat hitungannya, ia memprediksi hutang Indonesia akan berjuta kali lipat luas lapangan sepak bola Lebak Bulus.
“Hutang Indonesia 3.357.504 kali kipat (luas) stadion Lebak Bulus.” Ujarnya secara rinci lagi berapi-api.
Menurutnya lagi, akibat cengkeraman hutang Indonesia maka tiap bayi di Indonesia akan membawa beban hutang sebesar 7,5 juta rupiah. Sedangkan dalam bidang moral, omset bisnis pornografi di Indonesia mencapai Rp. 18 juta per detik.
Kapitalisme Global, kata beliau, tidak lepas dari peran intervensi Amerika Serikat di Indonesia. Serangkaian isu terorisme tidak lain adalah pesan sponsor asing yang ingin mendikte Indonesia.
“Kini muncullah UU Anti terorisme dan RUU Intelejen,” tambahnya.
“Akhirnya Indonesia tersungkur dalam cengkeraman Kapitalisme Global,” sambungnya.
Sedangkan dalam kesempatan sebelumnya, Jubir HTI, Muhammad Ismail Yusanto menyatakan bahwa kebutuhan umat Islam atas Khilafah Islamiyah sudah sangat mendesak. “Tegaknya Khilafah akan menyatukan seluruh umat Islam di seluruh dunia,” katanya.
Ia juga mengatakan aksi HTI yang melaksanakan Konferensi Rajab bukan dimaksudkan sebagai ajang unjuk kekuatan. “Karena kekuatan hanya milik Allah.” jelasnya
“Tapi dukungan itu (tegaknya khilafah, red) ada dimana-mana sebagaimana terlihat dari antusiasme peserta saat ini,” tambahnya disambut takbir puluhan ribu peserta.
Konferensi Rajab ini dihadiri 25.000 kader Hizbut Tahrir Indonesia. Dalam pantauan Eramuslim.com, peserta tidak hanya berasal dari Jakarta, tapi juga luar Jabotabek seperti Sukabumi, Karawang, dan beberapa kota di sekitar. Sepanjang acara berlangsung, yel-yel tegaknya Khilafah dan takbir membahana seisi stadion.
Acara ini sendiri dipandu oleh salah satu mantan Rocker era 80-an Harry Moekti, yang kini aktif di jalur dakwah. Orasi diisi silih berganti yang datang dari DPP HTI seperti Farid Wadjdi, Hafizh Abdurahman, Tun Kelana Jaya, Anwar Iman, serta ulama dan perwakilan mahasiswa.
Pegelaran yang dimulai pada pagi pukul 08.00 ini pun diakhiri pada pukul 12.30. Setelah itu, lalu lintas di sekitar daerah Lebak Bulus dan Pondok Indah padat merayap akibat antrean bus peserta untuk menuju kediaman masing-masing. (pz)
Foto: Komunitas Rindu Syariah dan Khilafah