Permasalahan dan perbedaan yang terdapat dalam diri umat Islammerupakan rahmat dari Allah, dan yangterpenting adalah saling menghormati perbedaan yang ada. Hal itu ditegakan Prof. Abdalslam Al-Abadi, delegasi dari Yordania dalampenutupan Konferensi Internasional Pemimpin Umat Islam di Istana Bogor, Rabu malam (4/4).
"Kami mempercayai ajaran-ajaran Islam merupakan cara yang paling pantas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, " tambahnya.
Menurutnya, kondisi di Irak telah menimbulkan keprihatinan Dunia Islam, karenanya dalam pertemuan ini dicari solusi dalam proses perdamaian di Irak. "Solusi militer tidak sukses dilakukan untuk menyelesaikan masalah Irak, maka untuk meningkatkan respons antar pemeluk Islam dan mazhab perlunya dialog antar ulam muslim, " jelasnya.
Diakhir pidatonya, Abdalslam Al-Abadi membacakan Deklarasi Bogor yang dihasilkan dalam Konferensi internasional pemimpin umat Islam pada 3-4 April 2007, yang antara lain menyatakan:
1. Menghimbau umat Islam yang percaya pada Allah menjujung tinggi hukum Islam dan mengaplikasikannya tanpa perbedaan antara Syiah dan Sunni.
2. Menjaga kesatuan dan perdamaian Irak hak membangun integritas sendiri tidak boleh ada yang intervensi.
3. Komitmen upaya ulama untuk rekonsiliasi Irak atas dasar rahmatan lil alamin.
4. Pertemuan pemimpin umat Islam untuk rekonsiliasi Irak menetapkan program untuk proses rekonstruksi Irak, antaranya mengundang negara Islam atau negara memberikan dukungan yang besar untuk mengakhiri permasalahan di Irak.
5. Mendesak pasukan koalisi AS keluar dari Irak.
6. Mengundang Negara OKI untuk mengadopsi rekomendasi secara cepat dan mengimplementasikannya kepada yang berwenang di dunia internasional.
7. Mengutuk segala bentuk terorisme dan fanatisme, karena itu jelas melanggar ajaran Islam.
8. Mengundang pemerintahan Irak untuk mempraktekan secara efektif, sebagai negara-negara pencinta perdamaian.
9. Menyerukan sekte-sekte di Irak untuk menghindari pertumpahan darah. 10. Mengundang media untuk menghindari fitnah dari AS.
11. Mengundang untuk mendialogkan konstruksi antar agama.
12. Mengundang mazhab Islam antar negara.
13. Menghimbau dunia internasional untuk melakukan rekonsiliasi Irak.
14. Mengundang OKI untuk melanjutkan upaya rehabilitasi dan pembangunan di Irak.
15. Kepada Liga Arab diserukan akan meneruskan upaya perdamaian di Irak.
16. PBB, Liga Arab, OKI diharapkan dapat membangun kepercayaan ekonomi Irak dengan membangun perusahaan.
17. Menghimbau pemerintah, Deplu, PBNU, dan PP Muhammadiyah untuk menyebarkan deklarasi Bogor kepada negara yang berwenang Liga Arab dan juga negara Irak yang berwenang.
18. Dan untuk pelaksanaannya diperlukan komite pemantau yang dibentuk dari negara-negara di Timur Tengah, termasuk Indonesia.
Acara pertemuan pemimpin ulama Islam secara resmi ditutup oleh Wakil Presiden M. Jusuf Kalla pada pukul 17. 00 WIB, selanjutnya 25 orang dari 8 negara itu mengadakan ramah tamah dan foto bersama dengan Wapres dan Menteri Luar Negei serta pemimpin Islam dari Indonesia.(novel/Rz)