Eramuslim.com – Upaya Kompas mencitrakan Kaesang, putra bungsu Jokowi, sebagai sosok yang sederhana dan “disederhanakan”, gagal sudah.
Dalam berita Kamis, 14 Juli 2016, Kompas menuliskan bahwa meski berstatus seorang putra presiden, Kaesang Pangarep tidak memperoleh perlakuan khusus saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Berikut kutipan beritanya.
Meski berstatus putra presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, tidak memperoleh perlakuan khusus dalam mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, selama tiga pekan ke depan.
“Kegiatan ini punya aturan main, yang harus ditaati oleh semua peserta KKN, termasuk Kaesang, dan tidak ada perbedaan perlakuan,” ujar Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Petra Surabaya Herri Christian Palit selaku penyelenggara KKN, Kamis (14 Juli 2016).
Selama kegiatan KKN, Kaesang dan 200 peserta KKN lain dari mahasiswa dalam dan luar negeri wajib mematuhi peraturan yang ada serta hidup dengan fasilitas desa yang ada.
“Peserta KKN sama-sama menikmati hidup di tengah-tengah masyarakat desa,” ujarnya.
Selama pelaksanaan KKN, Kaesang yang merupakan delegasi dari kampus tempat kuliahnya, yakni Singapore Institute University (SIM), akan melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk fisik dan nonfisik.
Kegiatan fisik meliputi pembangunan fasilitas desa, fasilitas pendidikan, dan sebagainya. Adapun aktivitas nonfisik meliputi mengajar, kampanye kebersihan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
KKN dengan melibatkan perguruan tinggi luar negeri adalah kegiatan rutin yang sudah 20 kali digelar oleh Universitas Kristen Petra Surabaya.
Selain dari Singapura, mahasiswa dari sejumlah kampus di luar negeri, seperti Belanda, Jepang, dan China, juga ikut berpartisipasi dalam KKN tersebut.
Adapun untuk kampus dari dalam negeri, tahun ini hanya dua, yakni Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dan Universitas Kristen Petra Surabaya sendiri.
Sebanyak 200 peserta KKN dibagi enam kelompok dan disebar di enam lokasi di Kabupaten Mojokerto, yakni Desa Jembul, Dusun Lebaksari dan Dusun Siman di Desa Rejosari, Dusun Gumeng di Desa Gumeng, Desa Dilem dan Desa Jatidukuh.
BENARKAH DEMIKIAN???
Tentu tidak.
Mengutip kicauan akun twitter @InilahMojokerto hari Kamis, 14 Juli 2016, Kaesang ternyata disambut jajaran Pemda Mojokerto.
Nampak jajaran Muspida Kabupaten Mojokerto yang dipimpin Bupati Mojokerto menyambut Kaesang dan rombongan Community Outreach Program 9 negara ini.
Andai Kaesang bukan anak Jokowi, akankah ia disambut jajaran Muspida Mojokerto? Tentu tidak kan?!.
Kaesang adalah putra Presiden. Dan seorang putra Presiden tidak akan pernah diperlakukan sama seperti putra rakyat jelata.(ts/portalpiyungan)