Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendesak kepolisian untuk segera merazia VCD, DVD maupun gambar-gambar yang berhubungan dengan Smack Down.
Sekjen Komnas PA Aris Merdeka Sirait, di Kantor Sekretariat Komnas Perlindungan Anak, Jakarta, Kamis (30/11) menyatakan, "Penghentian tayangan itu patut diacungi jempol, persoalanya tidak hanya itu, tetapi harus dihentikan juga peredaran VCD, DVD, serta stiker yang berbau kekerasan, sehingga bisa sinkron," ujarnya.
Menurutnya, masalah Smack Down saat ini menjadi gaya anak-anak Sekolah Dasar, karena itu Ia menyambut baik penghentian tayangan Smack Down untuk mencegah pengaruh yang lebih luas lagi dikalangan anak-anak.
Lebih lanjut Aris menegaskan, selain penarikan peredaran VCD, DVD dan gambar-gambarnya, televisi swasta diminta untuk berpartisipasi memberikan himbauan demi menyelamatkan anak-anak dari pengaruh program televisi yang berbau kekerasan. Selain itu Menteri Pendidikan Nasional yang bertanggung jawab atas perkembangan generasi bangsa, seharusnya juga gencar mensosialisasikan kepada para siswa Sekolah Dasar untuk tidak meniru adegan yang membahayakan.
"Mendiknas mempunyai kewajiban memsosialisasikan sekolah menjadi zona bebas Smack Down," tukasnya.
Seperti diketahui tayangan Smack Down telah berdampak buruk bagi anak-anak, bahkan satu anak berusia 9 tahun meninggal akibat di-smack down oleh temannya sendiri.
Untuk itu, Aris juga meminta kepada stasiun televisi Lativi agar meminta maaf, dan menyampaikan rasa keprihatinannya kepada keluarga korban.
Mengenai tuntutan yang akan diajukan oleh para korban, Ia menilai itu merupakan hak setiap masyarakat, apabila merasa tidak puas dengan satu keputusan, tetapi Ia menyarankan sebaiknya itu menjadi keputusan yang paling akhir diambil.(novel)