Komisi X Sesalkan Pemerintah Belum Prioritaskan Inovasi

Eramuslim – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyayangkan sikap pemerintah yang belum memprioritaskan inovasi. Berdasarkan laporan Indeks Inovasi Global pada 2017, Indonesia berada pada peringkat 87 dari 127 negara.

“Dari pagu yang diumumkan, saya melihat orientasi pemerintah lebih kepada pendidikan tinggi. Padahal kementerian ini namanya Kemenristekdikti. Risetnya masih kurang, teknologi-nya hampir tidak ada,” kata Fikri saat dihubungi, Selasa (26/6).

Dalam rapat tersebut, Kemenristekdikti menyebutkan total pagu indikatikatif Kemenristekdikti sebesar Rp 42,27 triliun terdiri atas fungsi Pendidikan sebesar Rp 41,22 triliun dan fungsi layanan umum (ristek) sebesar Rp 1,05 triliun.

Fikri menyayangkan peringkat Indonesia pada Indeks Inovasi Global masih jauh dibandingkan negara lain, termasuk di antara negara-negara di kawasan. Padahal, inovasi merupakan salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Indonesia jauh di bawah Malaysia yang menduduki peringkat 37, Vietnam yang berada di peringkat 47 dan Thailand di urutan 51,” jelasnya.

Indeks Inovasi Global memberi gambaran terperinci mengenai kinerja inovasi dan ekonomi di seluruh dunia dengan 80 indikator yang mengeksplorasi visi tentang inovasi. Laporan terbaru indeks tersebut akan diumumkan Juli mendatang.

Politisi PKS ini mendorong agar pemerintah mengalokasikan anggaran yang sepenuhnya untuk pengembangan teknologi. Ia menegaskan.

“Bagaimana pun, kalau teknologi kita rapuh, jangan berharap bisa maju,” ucapnya.