Komisi X DPR: Waspadai Penyewaan Pulau Oleh Pihak Asing

Komisi X DPR yang membidangi pariwisata mengingatkan pemerintah daerah agar mewaspadai penyewaan pulau-pulau di perairan Indonesia oleh pihak asing, dengan berkedok penyewaan sebagai tempat obyek wisata.

"Penyewaan pulau seperti di kawasan Pulau Mande dan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, jangan hanya dilihat dari sisi investasi untuk sektor pariwisata saja, tetapi perlu juga dilihat dari sisi eksistensi kedaulatan negara, " ujar Anggota Komisi X DPR Sudigdo Adi yang baru saja mengikuti kunjungan kerja bersama dua belas anggota Komisi X DPR lainnya ke Sumatera Barat.

Menurutnya, penguasaan aset-aset negara oleh pihak asing yang perizinannya hanya sampai tingkat pemerintah kabupaten/kota itu sangat membahayakan bagi integrasi negara. Terlebih lagi, penguasaan aset negara yang mencapai puluhan tahun, sebagaimana yang berlangsung di Pulau Mandeh. Di mana, pulau yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan tersebut, disewakan kepada warga negara Italia sampai 40 tahun. Karenanya, hal itu perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, baik pusat maupun propinsi.

"Ini berbahaya sekali, kita juga tak dapat mengetahui kegiatan apa yang dilakukan mereka di pulau yang terpencil itu, selain masuknya kapal asing ke sana tak dapat dipantau oleh pihak imigrasi dan angkatan laut kita, "jelasnya.

Terkait dengan hal itu, anggota Komisi X lainnya, Datuk H Is Anwar menegaskan, seharusnya di pulau yang disewakan itu juga dibangun pos penjagaan polisi, atau pos TNI, sehingga aktivitas para penyewa pulau dapat diawasi.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Heri Akhmadi menyarankan, selain pemda tidak menyediakan lahan sebagai obyek wisata, tetapi dilakukan sharing dengan investor asing membentuk sebuah perusahaan joint venture.

"Dengan begitu, pemerintah setempat juga ikut mengontrol perusahaan tersebut, bukan hanya sekadar menyewakan, "tegasnya selaku Ketua Tim Kunker.

Ia berharap, pola pengembangan kawasan pulau dipesisir pantai termasuk Mandeh sebagai obyek wisata, berpotensi bagi investasi pada kegiatan industri rakyat setempat. (novel)