Eramuslim.com – Film ‘Naura & Genk Juara’ yang mulai tayang di sejumlah bioskop pada sejak 16 November lalu, menuai pro kontra. Pasalnya, film drama musikal untuk anak-anak itu menyisipkan adegan yang dianggap mendiskreditkan Islam.
Dalam film itu, sosok para penjahat digambarkan memiliki brewok serta jenggot, dan kerap menyerukan takbir atau istigfar yang identik dengan atribut seorang muslim.
Anggota Komisi X DPR (membidangi pendidikan dan kesenian), Reni Marlinawati, menyebut film itu tidak layak untuk ditonton dan melenceng dari tujuan menghibur bagi anak-anak.
“Dalam konteks apapun, film anak-anak tidak boleh keluar dari norma dan nilai-nilai yang layak bagi anak. Jadi film anak-anak harusnya menyenangkan, menggembirakan, memotivasi, dan jadi tuntutan,” ucap Reni kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (22/11).
Menurut Reni, film ‘Naura & Genk Juara’ di dalamnya ada unsur yang tidak sesuai kaidah film anak-anak, dan ada unsur yang mendiskreditkan pihak lain dalam hal ini umat Islam. “Jadi film ini sangat tidak layak sebagai film,” kritik doktor pendidikan itu.
Saran saya, sebelum film ‘Naura & Genk Juara’ ini meluas, sebaiknya ditarik dan tidak diputar.
– Anggota Komisi X DPR, Reni Marlinawati.
Reni mengimbau kepada para pihak yang ingin memproduksi film, untuk tidak menyisipkan materi yang secara sengaja atau tidak mendiskreditkan pihak lain. Dalam hal ini menggunakan atribut agama yang dikonotasikan dengan adegan negatif.
“Film itu harus mengandung unsur hiburan dan unsur informasi. Tentu harus juga ada nilai edukasi, apalagi bagi anak-anak. Lalu tidak menyinggung SARA dan unsur lain yang menimbulkan kontraproduktif. Jadi jangan melampiaskan amarah dengan menyelubungkannya ke dalam film. Anak-anak harus dilindungi,” tegasnya.(kl/kmp)