Eramuslim – Tahun 2018 hanya tinggal menghitung hari. pemerintah Jokowi kini bersiap meluncurkan Bright Gas 3Kg, yang akan menjadi alternatif untuk masyarakat yang keberatan menggunakan gas elpiji 5,5 kg atau 12 kg.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Menjelaskan jika hadirnya Bright Gas 3Kg non subsidi ini tidak dipaksakan penggunaannya oleh pemerintah kepada masyarakat.
“Jangan sampai pemerintah melakukan penggiringan kepada masyarakat untuk menggunakan gas 3Kg non Subsidi ini,” kata Bambang saat berbincang dengan Swamedium, Jumat (14/12).
Bambang memperingatkan bahwa jika penggiringan ini dilakukan maka para Pengusaha Mikro Kecil Menengah bisa mengalami kegagalan bersaing sebab dipastikan harga gas non subsidi ini pasti di atas harga LPG 3Kg Melon.
“Jika para pengusaha UMKM ini juga dipaksa menggunakan Gas Non Subsidi maka mereka akan gagal dalam bersaing,” jelasnya.
Dia menjelaskan UMKM saat ini memberikan kontribusi hampir 60 persen ekonomi. Dan jika penggiringan penggunaan gas non subsidi tersebut dilakukan maka akan menganggu daya beli masyarakat.
“Daya beli masyarakat akan terganggu jika penggiringan penggunaan gas non subsidi ini dilakukan,” tegasnya.
Sebelumnya Direktur Pemasaran Pertamina Muchammad Iskandar menuturkan, Bright Gas 3 kg ini menjadi alternatif untuk masyarakat yang keberatan menggunakan gas elpiji 5,5 kg atau 12 kg. Diperkirakan, pada Maret 2018 Bright Gas 3 kg akan segera meluncur.