Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga akan memberangkatkan satu tim ke Australia untuk mencairkan hubungan Indonesia-Australia. “Delegasi ini akan mengemban tugas memelihara dan meningkatkan hubungan antara kedua negara,” ujar Theo L Sambuaga kepada pers di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (8/6).
Tim yang terdiri lima orang ini diketuai oleh Muhammad AS Hikam dari F-PKB, dengan anggota Boy M. W Saul (FPD), Yuddy Chrisnandi (FPG), Yusron Izha (FBPD), Chudlary Syafii Hadzami (FPPP) ini akan diberangkatkan pada tanggal 12 Juni sampai 16 Juni mendatang.
Menurutnya, akhir-akhir ini hubungan Indonesia dengan Australia menurun (slow down) akibat kebijakan pemerintah Australia yang memberikan suaka politik kepada 42 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Papua. Padahal kebijakan negeri kanguru itu bertentangan dengan prinsip kedaulatan NKRI.
Makanya, dengan kedatangan delegasi komisi I DPR ke Australia itu untuk memberikan penjelasan kepada pihak Australia, baik parlemen, pemerintah, LSM, dan akademisi bahwa di Indonesia tidak ada genocide seperti yang beredar selama ini di Australia.
Sementara itu, Ketua Tim Delegasi AS Hikam menyatakan pemerintah harus menjelaskan kepada Australia bahwa genocide yang selama ini didituduhkan Australia terhadap Indonesia, tak benar.“Kita harus jelas dulu apa itu genocide, jangan sampai Australia juga salah memahami,” tegas.
Menurutnya,kunjungan tim Komisi I DPR ke Australia tidak untuk berliburan tetapi dalam rangka tugas dewan dalam menyikapi persoalan Papua yang selama ini diributkan. (dina)