eramuslim.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyarankan kampus swasta menarik pembayaran wisuda dengan biaya tinggi. Hal itu menuai protes.
Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu menyoroti ide Muhadjir. Menurutnya, ide tersebut akan menyiksa rakyat.
“Kok punya ide menyiksa rakyat,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Rabu (3/7/2024).
Ia mengkritik keras cara berpinir Menteri Kabinet Indonesia Maju itu. Menurutnya, otak dan hati Muhadjir tidak baik-baik saja.
“Otak dan hati Bapak sepertinya rusak parah,” pungkasnya.
Pernyataan Muhadjir itu diketahui disampaikan saat RDPU Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI dengan tokoh masyarakat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7).
Menurutnya, wisuda adalah momen yang ditunggu-tunggu. Karenanya mahasiswa dan orang tua tak keberaran jika mesti membayar biaya tinggi untuk momen tersebut.
“Wisuda itu tarik yang tinggi karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda bayar berapapun dikasih,” ucapnya.
“Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa tapi harus beli undangan,” sambungnya.
(Sumber: Fajar)