Usai gegap gempita pemilu legislatif, partai politik aktif melakukan manuver politik untuk membangun koalisi. Dari hasil perhitungan pusat Tabulasi Nasional KPU, Partai Demokrat menempati urutan teratas, posisi ini membuat Partai Golkar yang merupakan pemenang pemilu legislatif 2004 untuk berfikir ulang melanjutkan kembali koalisi yang sudah dibangun bersama dengan Partai Demokrat. Meskipun, sejak awal partai berlambang beringin ini tetap berupaya untuk menempatkan Jusuf Kalla sebagai capres.
"Wacana yang menguat sekarang partai golkar harus realistis. Melihat keadaan pasca pemilu untuk maju sebagai capres sebagaimana yang sempat diusulkan oleh DPD satu seluruh indonesia, saya kira perlu dipertimbangkan kembali," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4).
Seperti diketahui, pada Senin (13/4) Jusuf Kalla mendatangi SBY ke kediamannya di Cikeas, Bogor, dan melakukan pertemuan selama lebih dari setengah jam. Namun, Agung belum mengetahuinya dan belum membicarakan hal ini dengan JK. Ia mengakui bahwa sudah ada kesepakatan Ketua Umum Partai Golkar untuk melakukan komunikasi politik atau untuk melobi kembali Demokrat.
"Terutama arahnya ke Partai Demokrat karena pasangan Golkar dan PD sudah terbentuk sejak 5 tahun lalu dan chemistry sudah ada secara kelembagaan," jelasnya.
Untuk capres sendiri, lanjut Agung, partai Golkar belum memutuskannya, hal itu akan diputuskan dalam rapimnas pada tanggal 23 April mendatang, sebab untuk menentukan soal capres itu harus melihat hasil pemilu legislatif.
Ketika ditanya tanggapan mengenai ancaman PKS menarik koalisi dengan Partai Demokrat, jika Partai Demokrat bersanding dengan Partai Golkar.
"Kami belum membahas soal itu. Sebaiknya jangan dibiasakan ancam mengancamlah, biasa-biasa saja," kata Agung.
Sementara itu, Selasa (14/4) siang bertempat Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat dikediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri, 10 tokoh politik dan tokoh nasional mengadakan silaturahmi. Dalam pertemuan itu selain membicarakan tentang berbagai persoalan pada pelaksanaan pemilu 9 April lalu. Pertemuan tokoh-tokoh politik yang diantara dari Partai Gerindra, PBB, PBR, dan Partai Hanura ini dilakukan untuk menjajaki koalisi politik. (nov)