Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih terus mendalami kemungkinan pesawat Adam Air terjun bebas dan terhempas ke laut. Meskipun serpihan-serpihan pesawat terus ditemukan, KNKT belum dapat mengambil kesimpulan.
Ketua KNKT Setyo Raharjo sebelum Rapat Kerja dengan Komisi V, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/1) mengungkapkan, "Black Box (kotak hitam) satu-satunya yang dapat menjelaskan apa sesungguhnya yang terjadi dengan Adam Air, apakah pesawat hancur atau pecah dilaut, ."
Menurutnya, analisa yang dilakukan berdasarkan temuan yang ada hanya sekitar 60-70 persen saja, sebab banyak kemungkinan yang timbulkan dari hasil temuan serpihan pesawat Adam Air yang hilang sejak 1 Januari lalu.
Mengenai tumpahan minyak yang ditemukan memanjang di Selat Makasar, Setyo mengatakan belum dapat diketahui apakah itu berasal dari avtur pesawat atau bukan.
"Harus diteliti dulu apakah betul tumpahan minyak itu berasal dari avtur. Bisa saja kemungkinan tanki pesawatnya pecah, sehingga bahan bakar keluar dari pesawat, " jelasnya.
Namun Ia menegaskan, belum akan mengambil kesimpulan apapun mengenai temuan dilapangan, karena kotak hitam, mesin pesawat dan struktur pesawat lainnya belum ditemukan.
Ia berharap, serpihan ataupun puing-puing dapat lebih banyak lagi ditemukan untuk memperkuat penemuan.
Data Departemen Perhubungan mencatat 673 orang telah tewas dalam peristiwa kecelakaan pesawat terbang sepanjang tahun 1995-2006. Dari 673 yang tewas itu terdiri dari penumpang dan awak pesawat terbang. Data ini belum termasuk korban pesawat Adam Air yang hilang 1 Januari 2007. (novel)