Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, kereta api (KA) sering mengalami anjlok lebih dikarenakan lemahnya sarana moda transportasi tersebut.
"Temuan yang dulu, ada kelemahan di sarana, " ujar Ketua KNKT Setio Rahardjo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/1).
Oleh karena itu, pihaknya akan memfokuskan investigasi kecelakaan KA Bengawan rute Jakarta-Solo pada kondisi kereta (gerbong) atau sarana.
Menurutnya, langkah itu dilakukan mengacu kondisi prasarana rel di lokasi kecelakaan yang secara umum relatif sangat baik untuk dilalui KA, sedangkan sarana belum diketahui kekuatannya.
Setio menambahkan, investigasi baru akan dilakukan setelah evakuasi kereta seusai dilakukan. KA 156 Bengawan rute Jakarta-Solo anjlok di daerah Cirebon, tepatnya di KM 207+2 antara Stasiun Arjawinangun dan Stasiun Bangau Dua yang mengakibatkan rangkaian yang anjlok menghalangi jalur sebelahnya.
Tim investigasi KNKT telah berangkat ke lokasi kejadian kecelakaan di Cirebon hari ini yang dipimpin Adi Wicaksono. (dina)