Eramuslim.com – Senin 29 April 2019, Kolaborasi Milenial Nusantara (KMN) telah melaunching dan mendeklarasikan “Gerakan Pita Kuning” sebagai simbol perlawanan terhadap pembajakan kedaulatan rakyat pada Pilpres 2019.
Dalam kesempatan tersebut, KMN menyepakati beberapa hal yang salah satunya adalah mengadukan tragedi meninggalnya ratusan Petugas KPPS yang hingga kini sesuai data Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arif Rahman Hakim, menyebut Petugas KPPS yang meninggal dunia hingga Rabu 1 Mei 2019 malam berjumlah 380 petugas KPPS. Kemudian Petugas KPPS yang sakit berjumlah 3.192 (data dikutip dari media)
“Pada hari ini Kamis 2 Mei 2019, Pukul 13.00 WIB s/d selesai, kami Kolaborasi Milenial Nusantara (KMN) mendatangi Kantor KOMNAS HAM. Kami ingin menyampaikan beberapa hal yang bisa menjadi perhatian Komnas HAM dalam pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF),” kata inisiator KMN, Dhienda Nasrul di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (03/05/2019).
Menurutnya ada beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh KPU. Pertama, lerekrutan Petugas KPPS tidak menggunakan syarat surat sehar. Kedua, Terdapat Petugas KPPS perempuan yang hamil dan mengalami keguguran.
“Seperti Ibu Dewi Lutfiatun Nadhifah (30 tahun) asal Jember, Ibu Sri Utami (30 tahun) asal Konawe, Ibu Adriana (26 tahun) asal Lombok, almarhumah Ibu Muridah asal Aceh, hamil 8 bulan dan meninggal dunia,” katanya.