Eramuslim.com – Mayjen (Purn) Kivlan Zein membeberkan detail pembebasan sandera WNI dari tangan Abu Sayyaf. Dia menyindir Yayasan Sukma milik Surya Paloh yang tiba-tiba mengklaim paling berjasa dalam pembebasan sandera.
Menurut Kivlan, dari awal sampai akhir, dia tak menemukan orang-orang yayasan itu di lapangan. Dia heran kemudian tiba-tiba saja ada pesawat yang menjemput WNI untuk kembali ke Jakarta.
“Prosedurnya kan kita mau lapor ke konsulat (Indonesia) di Manila, tapi tiba-tiba ada yang jemput. Karena tidak enak kita ribut-ribut di depan polisi Filipina, saya silakan saja,” kata Kivlan dalam acara ILC di TVOne, Kamis (3/5).
Kivlan mengaku dirinya mewakili perusahaan terus berjuang sejak awal untuk membebaskan sandera dengan cara persuasif. Menurutnya, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan. Karena itu tak layak tiba-tiba merasa paling berjasa dan main klaim.
“Semuanya kan demi rakyat Indonesia juga,” tandasnya.
Sebelumnya, Yayasan Sukma menyebutkan, proses pembebasan sudah berlangsung sejak 3 April lalu, dimulai dengan melakukan pendekatan dan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat, LSM, maupun lembaga kemanusiaan di Sulu. Mereka diyakini memiliki kedekatan langsung dengan kelompok Abu Sayyaf.
10 Sandera dipulangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat khusus tim kemanusiaan Surya Paloh di bawah pimpinan Victor B Laiskodat. Proses pemulangan tersebut didampingi Kedutaan Besar Indonesia di Filipina Minister Counselor Edi Mulya, untuk kemudian diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.(ts/mdk)