Kisah Tere Mualaf, Awalnya Penasaran dengan Yesus di Islam

Mimpi

Meski sudah mendapatkan banyak kebenaran, pada saat itu, hati Tere belum tergerak untuk memeluk Islam. Sampai akhirnya dia diberi kode keras lainnya oleh Allah SWT.

“Suatu ketika saya diizinkan Allah untuk merasakan tidur tapi kaya real gitu tidurnya. Dalam mimpi saya itu, saya merasa dalam sebuah tempat yang sangat sempit, gelap, sesak, saya me-refer itu apakah ini liang lahat ya, liang kubur. Yang jelas waktu itu sangat gelap kondisinya dan subhanallah dari kegelapan itu tiba-tiba muncul cahaya yang makin terang, makin terang dan cahaya itu bersuara,” kata dia.

“Saya enggak ingat bahasanya apa, tapi yang bisa saya maknakan adalah kaya ada pertanyaan. Pertanyaannya itu, siapa Tuhanmu, siapa Nabimu? La Haula Wala Quwwata Illa Billah, Qadarullah Allah izinkan saya bangun dalam kondisi basah kuyup keringetan. Saya syok kaya berasa beneran habis mandi,” sambung Tere.

Berkat mimpi tersebut, akhirnya Tere mantap memeluk Islam pada 2 September 2000.

“Dari situ, saya semakin merasa, ‘Oke, kayaknya enggak perlu dipertanyakan lagi. Bukti sudah nyata. Ya udah, mau enggak mau, suka enggak suka, harus berserah diri,” ucapnya.

“Alhamdulillah Allah mudahkan saya, 2 September 2000, saya diizinkan Allah SWT bersyahadat di Masjid Raya Pondok Indah, dibantu oleh teman saya yang waktu itu mensyiarkan dalam bahasa dakwah gaul sehari-hari, Yesus itu Nabi Isa. Dari situ Allah kasih pintu hidayah, Allah izinkan saya mengucapkan kalimat syahadat dan alhamdulillah saya saat itu sudah secara definitif bisa disebut seorang muslimah,” imbuh Tere.[Viva]