“Saya dulu biasa tidur di musala. Jadi tahu takbir. Sehingga waktu ada yang bisikkan suruh takbir saya mengerti,” katanya.
Truk bermuatan gula kelapa itu pun terjun bebas ke jurang sedalam belasan meter. Sementara Hery masih terjebak di ruang kemudi.
Kondisi mobil tak perlu ditanya, remuk tak berbentuk, termasuk ruang kemudi tempat Hery duduk.
Warga yang mengetahui peristiwa itu berusaha melakukan pertolongan. Tentu saja, tindakan pertama mereka adalah menyelamatkan korban yang mungkin masih terjepit di dalam mobil.
Tetapi mereka tidak menemukan korban terjebak di dalam mobil yang telah hancur itu.
Aneh, sang pengemudi, Hery justru ditemukan tergeletak di sebuah batu besar di dasar jurang. Hery tak sadarkan diri, namun tak mengalami luka berarti.
“Bukan babak belur terhimpit bodi mobil, tapi justru saya tidur di atas batu,” katanya.
Pengalaman spiritual yang dialami Hery hingga lolos dari maut ternyata belum mampu mengubah pendiriannya untuk memeluk Islam saat itu.
Hery menyimpan pengalamannya dan kembali pada kehidupannya yang normal. Meski hatinya tetap gelisah karena keajaiban yang dia alami tak mungkin terlupa.
Hingga 20 tahun kemudian, ia mendapatkan tamu tak terduga.