Khawatir Ancaman Kebebasan Berbicara, Shamsi Ali: Ini Ciri-ciri Pemimpin Diktator

eramuslim.com – Meskipun telah usai, debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu kemarin masih menyisakan cerita yang menarik untuk dikuliti.

Selain warganet yang berbondong-bondong memberikan pandangannya terkait penampilan para Capres, beberapa tokoh nasional dan loyalis masing-masing calon juga tidak ketinggalan.

Seperti Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali. Dia kembali memberikan pandangannya terkait debat ketiga tersebut.

Imam kelahiran kabupaten Bulukumba Sulsel itu menyinggung sikap yang dipertontonkan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat bersitegang dalam debat.

“Ketika ada lawan debat atau lawan bicara mengatakan, anda tidak punya hak mengatakan so and so, itu pertanda kediktatoran,” ujar Shamsi Ali dalam keterangannya di aplikasi X @ShamsiAli2 (9/1/2024).

Bukan hanya tanda kedikatoran, kata Shamsi Ali, namun juga bisa menjadi ancaman bagi kebebasan berpendapat dan berbicara.

“Sekaligus pertanda ancaman kebebasan berpendapat dan berbicara,” tukasnya.

Jika nantinya yang terpilih adalah sosok yang keras, maka akan mempengaruhi cara pengambilan kebijakan ke depannya.

“Ini akan banyak mempengaruhi cara sikap dan pengambilan kebijakan ke depan. Rakyat hati-hati,” tandasnya.

Sebelumnya, pada debat ketiga tersebut acapkali Prabowo terlibat ketegangan dengan Anies Baswedan.

Salah satunya, saat Anies bertanya soal standar etika seorang pemimpin tertinggi suatu negara yaitu presiden kepada Prabowo Subianto.

Menjawab pertanyaan tersebut, Prabowo mengaku setuju. Menurutnya, semakin tinggi jabatan maka semakin kompleks dan butuh nilai bagi sebuah kepemimpinan.

Anies kemudian kembali memancing kobaran api dengan menyinggung etika dari Prabowo Subianto selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan RI) dan memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.

“Ada pelanggaran etika ketika bapak jalan terus dengan dengan wakil presidennya dan itu jelas melanggar etika,” Anies menampar Prabowo.

Tamparan kalimat Anies itu sontak ditangkis Prabowo dengan menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyesatkan dan tidak pantas berbicara etika.

“Saya rasa Anda itu menyesatkan. Saya bolehkan berpendapat. Saya bilang Anda tak berhak bicara soal etik,” Prabowo menekankan. (sumber: fajar)

Beri Komentar