Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Hasyim Muzadi secara tegas membantah bahwa dirinya kini menganut madzhab Islam Syiah. Ia menegaskan bahwa dirinya tetap berpegang pada prinsip Ahli Sunnah Wal Jama’ah.
“Astagfirullahal’adzim. Itu SMS menyesatkan. Tidak benar, sama sekali tidak benar. Itu sengaja dilakukan orang-orang tak bertanggungjawab, ” katanya dengan nada sedikit kesal kepada wartawan di sela acara diskusi “Mempererat Persaudaraan, Meningkatkan Kualitas Perjuangan” di kantor PB NU, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (9/5).
Isu Hasyim Muzadi pindah aliran tersebut santer beredar melalui pesan pendek (SMS) yang sudah menyebar luas. Disebutkan dalam SMS tersebut, pimpinan PB NU yang menggantikan KH Abdurrahman Wahid tersebut sudah masuk kelompok Syiah.
Isu itu beredar terkait seringnya pengasuh pondok pesantren Al-Hikam, Malang ini wira-wiri ke dan dari Iran dalam beberapa bulan terakhir ini. Padahal, katanya, dirinya ke negara Timur Tengah itu dalam rangka menjalin solidaritas dan kampanye perdamaian karena dirinya sebagai salah satu anggota komite Muslim dunia.
“Itu bagian dari mengadu domba kaum muslim. Akhirnya, konflik Suni dan Syiah di Indonesia yang tidak pernah ada sebelumnya, kini muncul di Bangil, ” tegasnya. (dina)