Eramuslim.com – Harapan Baru, demikian Majalah Time menyebut Jokowi beberapa waktu lalu. Ya, harapan baru bagi AS dan dunia kapitalis. Bukan bagi rakyat Indonesia. Karena belum genap setahun masa pemerintahannya, dollar terus saja menguat terhadap nilai tular mata uang rupiah. Namun ketika ditanya wartawan mengapa demikian, mantan tukang meubel ini dengan sangat enteng menjawab jika rakyat Indonesia tenang saja karena duit negeri ini masih banyak. Pertanyaannya, jika uang masih banyak kenapa terus-menerus ngutang?
Bagi mantan menteri keuangan di zaman Orde baru, Fuad Bawazier, kewibawaan Jokowi inilah yang menyebabkan nilai tukar rupiah hancur-hancuran. Jokowi sama sekali tidak memiliki kewibawaan sebagai kepala negara dan pemeritahan. Menurutnya, sentimen negatif lebih mungkin diciptakan oleh kondisi politik dan regulasi ekonomi yang dilakukan pemerintah.
“Jangan Presiden mengatakan ini akibat perang Korea atau misalnya akibat bunga dolar naik,” kata Fuad dalam diskusi ‘Krisis Ekonomi dan Skenario Kejatuhan Jokowi’ di Gedung Joang, Cikini, Jakarta Pusat (9/9). Tahu apa Jokowi soal perang Korea?
Ia menegaskan, sampai saat ini sebenarnya bunga dolar AS belum dinaikkan pemerintah Amerika Serikat. Jadi tidak tepat jika pemerintah beralasan terpuruknya rupiah akibat hal ini. “Belum ada pembicaraan untuk itu di Amerika,” tandasnya.(rd)
