Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengingatkan agar Pemerintah Indonesia hati-hati dalam mengambil keputusan terkait posisinya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB, sebab keberadaan Indonesia di sana atas dukungan negara lain termasuk negara-negara Islam.
Menurut Din, seharusnya dalam posisinya tersebut Indonesia dapat menampilkan diri sebagai kekuatan yang mempersatukan dunia, menegakan keseimbangan dan keadilan di tengah konflik global.
"Jangan justru posisi itu dimanfaatkan untuk menjalankan skenario dari negara-negara adikuasa, ini adalah kehilangan besar, seandainya Indonesia tidak bisa tampil di DK PBB sebagai negara besar, yang mayoritas berpenduduk Islam, seharusnya Indonesia mempunyai identitas itu, " ujarnya saat bertemu dengan Duta Besar Iran, di Kantor Sekretariat PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (27/3).
Din menyesalkan keputusan yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam isu nuklir Iran, karena seharusnya Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim mayoritas, dan termasuk pelopor anggota OKI dapat memperlihatkan solidaritasnya terhadap dunia Islam.
"Sikap ini sangat melukai, tapi ini sudah terjadi. Kami menginginkan agar sikap ini tidak terulang lagi, "tandasnya.
Mengenai usulan interpelasi terhadap pemerintah, Ia menegaskan, itu merupakan tugas dan tanggung jawab DPR, meski sebagai ormas tidak masuk pada wilayah itu, PP Muhammadiyah mendukung DPR sebagai wakil rakyat mendukung apa yang menjadi aspirasi masyarakat. (novel)