Ketua UmumGerakan Persaudaran Muslim Indonesia (GPMI) menyambut baik mengudaranya stasiun Televisi Al-Manar pada awal bulan April di Indonesia, dan diharapkan kehadiran televisi ini mampu memberikan informasi yang sesungguhnya tentang perjuangan yang dilakukan oleh umat Islam di wilayah Timur Tengah, terutama Palestina.
"Kalau memang begitu ya sangat bagus sekali, karena informasi yang kita dapatkan akan semakin jelas. Televisi yang ada saat ini kan masih sangat miskin tentang informasi perjuangan Islam, " ujarnya kepada Eramuslim menanggapi mengudaranya Al-Manar di Indonesia pada April 2008.
Mengenai anggapan TV Al-Manar sebagai agen teroris, menurutnya, ketakutan seperti itu memang tidak bisa dicegah, namun yang terpenting adalah pembuktiannya, bahwa tuduhan tersebut tidak benar.
Sebagai bagian dari visi dakwah, Gogon mengatakan, yang terpenting televisi ini dapat menyampaikan informasi secara jelas, dan mengungkapnya dengan sangat transparan.
"Mungkin yang menjadi ketakutan mereka (AS dan Israel), kejahatan ataupun pelanggaran HAM yang mereka lakukan akan terbngkar, ya memang itu gak bisa dibatas-batasi, " tandasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR DH Al-Yusni menduga, kontroversi kehadiran TV Al-Manar di Indonesia itu dihambuskan oleh agen-agen zionis Israel.
"Saya kira mereka pantas gerah, karena TV Al-mnar sering menampilkan kekerasan yang dilakukan Israel, orang indonesia perlu berita yang berimabng, bukan hanya dari CNN atau sumber-sumber Barat lainnya, " jelasnya.
Seperti diketahui, lanjutnya, bahwa kebanyakan owner media-media barat itu orang-orang Yahudi, sehingga sampai saat ini media Barat jarang sekali memberitakan penderiataan kemanusiaan di jalur Gaza akibat aksi embargo Barat dan Israel, dan juga aksi-aksi terorisme Israel. (novel)