Ketua MPR Hidayat Nurwahid menilai wacana pemindahan Ibukota negara dari Jakarta yang digulirkan oleh anggota DPR dengan alasan untuk menghindari siklus tahunan banjir bukan hal yang tepat dilakukan.
Menurutnya, yang terpenting untuk saat ini melakukan langkah-langkah yang lebih produktif, serta mengoreksi berbagai kesalahan dalam pengelolaan wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Saya kira dalam kondisi masih banjir seperti ini, saya khawatir isu itu dapat menyusahkan warga Jakarta, lagi pula mereka cukup bangga sebagai warga Jakarta yang merupakan ibukota negara, jangan kebanggaan itu lalu kemudian dicabut, " ujarnya disela-sela Aksi Bersih Lingkungan, di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
Lebih lanjut Hidayat mengatakan, untuk saat ini yang perlu dilakukan adalah upaya konkrit dari ketiga Gubernur yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat di bawah koordinasi pemerintah pusat duduk bersama mencari pemecahan problem banjir, serta melakukan rehabilitasi terhadap daerah bekas banjir.
"Rakyat lagi emosional, susah, menurut saya yang paling penting selamatkan korban, evaluasi secara serius pemasalahan banjir, kalau sudah tenang baru memikirkan pemindahan ibukota, " imbuhnya.
Seperti diketahui beberapa anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa menggulirkan wacana perlunya pemindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Subang, Jawa Barat karena mereka berpendapat di sana bebas banjir dan cukup kondusif.
Dalam kesempatan kunjungannya, Ketua MPR Hidayat Nurwahid bersama rombongan yang berasal dari lembaga kemanusiaan PKPU serta warga RT10/01 Kelurahan Manggarai melakukan aksi bersih-bersih lingkungan, terutama membersihkan Musholla Al-Hidayah yang sebelumnya terendam banjir. Kemudian kunjungan dilanjutkan ke wilayah Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (novel)