Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid meminta agar Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengambil langkah serius dalam menyelesaikan masalah Ambalat. Hidayat meminta agar SBY menemui PM Malaysia Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak untuk menghentikan patroli kapal perangnya.
“Saya berharap Presiden dan Wapresnya bertindak serius dan tegas menangani permasalahan ini. Dan tidak perlu ada politisasi karena ini urusan kedaulatan negara,” kata Hidayat.
Hidayat Nur Wahid mengatakan hal tersebut usai bertemu Senat Belanda di Ruang Delegasi Nusantara V Komplek DPR/ MPR, Senayan Jakarta, Rabu(3/6). Menurut Hidayat, ini adalah yang kesekian kalinya Malaysia memancing di air keruh. Apalagi sekarang dilakukan bersamaan dengan pemilihan presiden.
Oleh karena itu presiden harus menegaskan wilayah kedaulatan Indonesia kepada Malaysia. “Ada atau tidak ada pemilihan presiden, kedaulatan negara harus tetap dijaga keutuhannya,” pungkas Hidayat.
Temui Senat Belanda
Sebelumnya, pimpinan MPR RI yang diketuai oleh Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan kerja Senat Belanda yang dipimpin Presiden Senat Yvone Timmerman Buck. Penerimaan kunjungan tersebut dilakukan di Ruang Delegasi Nusantara V Komplek DPR/ MPR, Senayan Jakarta. Ruang delegasi ini merupakan yang pertama kali digunakan.
Sebelumnya, Pimpinan MPR menerima kunjungan Kepala Negara sahabat di ruang delegasi Nusantara III lantai 9, tepatnya di depan ruang kerja Ketua MPR. Hadir dalam pertemuan itu Wakil Ketua MPR Ibu Mooryati Sudibyo, Aksa Mahmud dan AM Fatwa serta perwakilan fraksi di MPR. Sedangkan rombongan senat Senat belanda diikuti oleh tujuh orang anggotanya. Dalam pertemuan itu
kedua belah pihak bertukar pikiran mengenai sistem di masing-masing parlemen.
Menurut Ketua MPR, sistem parlemen Indonesia berbeda dengan parlemen negara-negara lain yang biasanya menggunakan sistem bikameral atau unikameral, Indonesia menggunakan sistem trikameral yakni DPR, DPD dan MPR. Presiden Senat Belanda, kata Hidayat, menyampaikan rasa takjubnya kepada Indonesia dengan perkembangan demokrasi yang begitu cepat di Indonesia.
Beliau berharap demokrasi di Indonesia bisa berkembang lebih baik lagi. “Kami berharap demokrasi yang sudah berkembang baik di Indonesia terus menuju realisasi dari hakikat demokrasi yang bukan hanya procedural tapi demokrasi yang menghadirkan kondisi yang demokratis,” kata Hidayat mengutip Presiden Senat Belanda Yvone Timmerman Buck. Selain MPR, rombongan Senat Belanda juga akan mengunjungi DPR, DPD dan akan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini juga.(yh)