Ketua MPRRI Hidayat Nurwahid berharap, kehadiran ulama Islam internasional Syeikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi ke Indonesia dapat menguatkan peran masyarakat Islam untuk melakukan demokrasi secara berkualitas, sehingga hal itu bisa menjadi contoh bagi negara-negara dikawasan Timur Tengah.
"Kehadiran beliau sebagai bukti bahwa Islam dan demokrasi bukan satu hal yang bertentangan, bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi ternyata mendapat apresiasi yang tinggi dari beliau, "ujarnya ditemui, di Gedung DPR/MPRRI, Jakarta, Selasa(9/01).
Menurutnya, kedatangan Dr. Yusuf Al-Qaradhawidapat dimanfaatkan oleh umat Islam di Indonesia untuk memberikan sumbangsih yang kuat bagi proses perdamaian di Timur Tengah.
Dalam kesempatan itu Hidayat, memberikan respon positif terhadap keinginan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda untuk mengundang tokoh-tokoh Palestina dari Hamas dan Fattah untuk membantu penyelesaian konflik kedua kelompok itu.
"Konflik di antara mereka harus diselesaikan, karena itu tidak membantu perdamaian di Timur Tengah, "tegasnya.
Ia juga mengapresiasikan, konsen Ketua Persatuan Ulama Islam Internasional Syeikh Yusuf Qaradhawi terhadap kasus Irak, di mana beliau menolak kekerasan yang terjadi di sana, termasuk hukum gantung yang dijatuhkan kepada Saddam Husein.
Menanggapi eksekusi Saddam Husein, Ia berpendapat eksekusi terhadap Saddam Husein itu telah mengabaikan asas penegakan HAM dan hukum yang berkeadilan, hal ini yang menjadi "biang kerok" terorisme dunia. Meski demikian Hidayat tidak menyatakan dukungan atau pun penolakannya dalam kasus tersebut.
Selama empat hari penulis buku "Halal Haram Dalam Islam" itu akan melakukan pertemuan dengan pejabat negara dan tokoh-tokoh ulama, ormas, dan tokoh lintas agama. Hari ini, dijadwalkan ulama yang berkedudukan di Qatar tersebut bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Setelah itu, beliau direncanakan akan bertemu Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, dan Ketua DPR, Agung Laksono.
Malam harinya, dijadwalkan akan menghadiri jamuan makan malam dengan para tokoh orpol Islam. Esok hari dijadwalkan akan mengunjungi Pesantren Darunajah, Ulu Jami Jakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian melakukan makan malam bersama Menteri Agama dan Tokoh Ormas Lintas Agama.
Pada hari Kamis (11/01) direncanakan akan bertemu dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul-Ulama, kemudian pada pada hari Jumat (12/01) akan mengisi khutbah Jum’at di Masjid Istiqlal, yang kemudian akandilanjutkan bertemu Pemimpin Majelis Ulama Indonesia dan setelah bertemu Wakil Presiden akan kembali ke Qatar.(novel)