Pemerintah harus segera mengusut pelaku penyebar kabar palsu, terkait dengan musibah jatuhnya pesawat Boeing 737-400 milik maskapai penerbangan Adam Air. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid kepada pers, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/1).
"Saya kira wajar apabila dilakukan pengusutan terkait dengan sumber awal informasi dari siapa, kemudian menjalani prosedur hukum, itu perlu agar menimbulkan efek jera, sehingga orang tidak mudah memberikan informasi yang sensitif serpeti itu," ujarnya.
Menurutnya, kesalahan informasi tentang lokasi kejadian kecelakaan dan jumlah korban dalam peristiwa itu, diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak begitu saja memercayai setiap informasi yang diterima.
Lebih lanjut Hidayat menegaskan, untuk penanganan berbagai kecelakaan baik, darat, laut maupun udara pejabat pemerintah bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi yang kuat. Sebab hal itu sangat sensitif dan menyangkut kepentingan berbagai pihak.
"Itu sangat disesalkan, bagaimana mungkin informasi yang berasal dari masyarakat tidak terverifikasi dengan kokoh, yang justru semakin menyusahkan keluarga korban," tandasnya.
Ia menambahkan, kejadian kecelakaan yang beruntun menimpa dunia transportasi Indonesia belakangan ini, harus menjadi perhatian khusus serta dicari penyebabnya.
Hidayat menyatakan, seluruh kesalahan dalam peristiwa ini tidak bisa dilimpahkan seluruhnya kepada Menteri Perhubungan, karena ada faktor lain di antaranya kegagalan sumber daya manusia dalam mengelola sistem transportasi yang profesional.
Seperti diketahui, pada pukul 18.00 kemarin (Selasa, 2/1) Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyatakan, korban tewas akibat kecelakaan itu berjumlah 90 orang dan 12 orang lainnya selamat, informasi itu diterima dari masyarakat. Menteri Perhubungan Hatta Rajasa juga mengeluarkan pernyataan yang sama pada pagi hari sebagaimana dilansir oleh berbagai media. Namun pada pukul 19.00 WIB Menhub mengoreksi berita tersebut, bahwa berita yang diterima dari Kantor Polres Polewali Mandar, dan Kapolda Sulawesi Barat itu kabar palsu.
Dan hingga malam hari Tim Pencari dan Penyelamat gabungan, terus melakukan pencarian di wilayah perbukitan, namun lokasi jatuhnya pesawat belum ditemukan juga.(novel)