“Jadi, memang perlu panitia menjelaskan maksud mereka yang sebenarnya. Perlu juga mereka menjelaskan sikap kepada UAS dan bagaimana UAS juga bisa dengan lancar melaksanakan tugasnya sebagai da’i terutama berhubungan dengan GP Ansor di berbagai daerah,” kata Syahril, seraya menyebut, keberatan pada istilah dan foto Istana Siak, sepatutnya juga amat diperhatikan panitia.
Meskipun demikian, ujar Syahril, masyarakat Riau tetap menghormati tamu, apalagi dengan maksud mendakwahkan Islam sebagai jati Melayu. Cuma penjelasan dan saling menghormati kedua belah pihak yakni antara yang datang dengan tempatan senantiasa diperlukan, sehingga saling pengertian timbul dari hati, bukan karena kepentingan sesaat. [riauaktual]