Eramuslim.com – Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) sekaligus Ketua Serikat PT JLJ, Mirah Sumirat mengungkapkan demo Serikat Karyawan PT JLJ bukan dibatalkan, melainkan ditunda. Padahal sebelumnya, mereka akan berdemo pada 28-30 Oktober mendatang.
“Demo akan kami tunda dalam kurun waktu sebulan ke depan. Jika dalam pertemuan tidak mencapai kesepakatan, kami akan lakukan demo sesuai rencana awal,” kata Mirah (26/10).
Mirah menjelaskan, sebenarnya, ribuan pekerja ini tidak bermaksud untuk mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Hanya saja, mereka meminta hak mereka didengar.
“Kami ini kan buruh. Buruh bisa apa sih kalau suaranya tidak di dengar? Ya bisa mogok kerja dan demo. Makanya saya harap PT Jasa Marga (Persero) agar lebih sensitif terhadap kebutuhan dan permasalahan para pekerja kami,” paparnya.
Sementara itu, Direktur PT Jasa Marga (Persero) Adityawarman menuturkan aksi itu karena kesalahpahaman antara pihaknya dengan serikat karyawan JLJ. Kini masalah itu sudah bisa diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa harus adanya demo.
“Kita bisa menyelesaikan permasalahan itu dengan win-win solution. Di sini kurang berkomunikasi saja menurut saya. Saya juga harus banyak mendengar. Kita ingin semua maju. Maka jangan ada demo, harus ada perdamaian,” tuturnya.
Meski demikian, Adit membebaskan jika karyawannya tetap ingin melakukan demo. Menurutnya demo tersebut nantinya bisa jadi masukan untuk mereka ke depan.
“Tapi tentu harus sesuai batas juga. Jangan merugikan banyak pihak, apalagi pihak yang tak terkait,” tutupnya.
Sebelumnya, 1.000 lebih pekerja pintu tol PT Jalantol Lingkarluar Jakarra (PT JLJ), selaku anak usaha PT Jasa Marga, melakukan mogok kerja.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat menuturkan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk proses 3.000 lebih pekerja yang akan dijanjikan masuk sebagai karyawan tetap di PT JLJ per November 2015. Sayangnya, rencana itu terancam gagal dilakukan. Penyebabnya, kata Mirah, Jasa Marga justru membuat anak usaha baru bernama PT Jasa Layanan Operasi (PT JLO). Nantinya ribuan karyawan itu bakal dipindahkan ke anak usaha baru ini.(ts/RMOL)