Beberapa ormas yang mengatasnamakan Islam sering kali mencegah kemungkaran dengan memunculkan kemungkaran baru seperti merusak.
“Harusnya melakukan kemakrufan tanpa kemungkaran. Yang terjadi mencegah kemungkaran muncul kemungkaran baru dengan merusak,” kata Ketua Umum GP Anshor, Nusron Wahid dalam acara dialog di televisi swasta, Senin (30/7) malam.
Menurut kader Nahdliyin asal Kudus ini, kafe itu tidak merusak tetapi yang dosa itu pengelolanya. “Lebih baik pengelolanya dipegang diserahkan ke polisi, selesai urusan, itu menurut saya,” paparnya.
Nusron menjelaskan, ormas itu mendidik anggota dan masyarakatnya bukan merusak. “Ormas itu mendidik anggota, mendidik masyarakat, bukan membuat keonaran, bukan sweeping, sweeping tugas negara,” mantan Ketua Umum PB PMII ini.
Selain itu, ia mengutarakan manusia itu terbagi menjadi dua yaitu sabar dan tidak sabar. “Manusia yang tidak sabar dan menjadi frustasi karena tidak percaya aparat keamanan,” pungkas Nusron.(fq/itoday)