Eramuslim.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka rapat pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2018 ke Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta. Dia bicara soal keberpihakan dan transparansi.
Rapat dilakukan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2017) sekitar pukul 11.43 WIB. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno turut hadir mendampingi Anies di acara ini.
Sebelum rapat dimulai, Anies memberikan sambutan pada pimpinan DPRD dan jajaran SKPD yang hadir.
“Kami menegaskan anggaran disusun harus memberikan beberapa penekanan utama. Pertama adalah keberpihakan kita pada warga Jakarta yang posisinya marjinal, lemah dan selama ini belum mendapatkan peluang untuk bisa sejajar,” kata Anies.
Anies kemudian mengingatkan pentingnya aspek efektivitas dan tranparansi. Ia berharap penyusunan anggaran dapat dipertanggungjawabkan bersama kepada rakyat.
“Soal transparansi, bahwa kita tegakkan prinsip transparansi dalam prosesnya maupun implementasinya. Kita buka sehingga kepemilikan atas nama warga bukan hanya kita yang berseragam tapi warga untuk menjalankannya,” terangnya.
Anies juga meminta pembahasan anggaran tidak melupakan aspek kebahagiaan warga. Dia berpesan agar kebijakan yang ada dilakukan semata-mata untuk kebahagiaan warga.
“Kita ingin memastikan anggaran disusun untuk berorientasi untuk membahagiakan warga. Seluruh masalah di Jakarta jamak dialami kota lainnya, termasuk kemacetan, tapi kita harus punya terobosan apa yang jadi masalah tidak menjadi penderitaan,” paparnya.
Usai Anies memberikan sambutan, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi kemudian mengumumkan rapat diskors untuk melakukan salat. Ia juga mengajak yang hadir dalam rapat untuk salat zuhur terlebih dahulu.
“Terima kasih Pak Gubernur, mungkin kita break sebentar karena ada agenda lain. Kita break sebentar untuk salat. Kita ini Umar bin Khattab, bajingan yang ingin menjadi orang yang bener,” kata Prasetyo yang berasal dari PDIP dan sahabat Ahok. (kl/dtk)