Eramuslim.com – Ketua DPR RI Ade Komarudin yang berasal dari Golkar yang mendukung Ahok dalam Pilgub DKI 2017 mengungkapkan alasan kenapa dia melarang pendemo “Aksi Bela Islam” ke II pada Jumat lalu (4/11), menginap di Komplek Parlemen.
Kata Akom, sapaan akrab politisi Partai Golkar ini, dia tidak mengizinkan para pendemo menginap di Komplek Parlemen semata-mata hanya untuk menjaga kebersihan lingkungan DPR. Pasalnya menurut dia, demokrasi adalah kebersihan dalam segala hal.
“Kalau ada apapun, aspirasi silakan koordinasi dengan Kapolda (Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan), saya mau main negara ini negara hukum. (Gedung DPR) sesuai dengan fungsinya, ini kan pakai duit rakyat, jangan juga dikotori oleh rakyat gitu. Dan saya jamin kalau terjadi disini, juga bisa kotor,” jelas Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/11).
Bukan tanpa alasan, Akom mengatakan itu sesuai dengan pengalaman aksi massa pada demo tahun 1998 lalu. Dimana banyak sampah berserakan di lingkungan Parlemen.
“Kan kita udah pengalaman dulu, demokrasi itu tidak diidentik dengan ketidakteraturan, dengan kekotoran, dengan kekumuhan. Demokrasi itu justru keteraturan, demokrasi itu bersih dari segala macam. Itu demokrasi dalam artian sesungguhnya,” imbuhnya.
Jika lingkungan Komplek Parlemen kotor, tambah Akom, dikhawatirkan itu akan memakan biaya untuk pembersihan sampah dan sebagainya.
“Demokrasi bukan inefisiensi, justru dengan demokrasi harus semakin efisien. Dan saya bilang kepada Ibu Sekjen DPR (Winantuningtyastiti). Ibu Sekjen koordinasi dengan Kapolda, tidak diperbolehkan (Kapolda). Yo wis,” tukasnya.(ts/rmol)