Ketua DPP PDIP Pakai Baju Hitam Bukan Warna Khas Merah, Hasto: Mencerminkan Demokrasi Saat Ini

eramuslim.com – Ada kemunduran demokrasi di Indonesia dengan ditandai lahirnya kembali praktik nepotisme belakangan ini.

Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto dalam sambutannya di hadapan delegasi Council of Asian Liberal and Democrats (CALD Party) di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10).

Pernyataan Hasto itu diungkapkan saat melihat Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menggunakan baju hitam, bukan warna merah khas PDIP. Di depan delegasi CALD Party, Hasto mengaku sempat berbincang dengan Basarah soal alasan menggunakan warna baju hitam.

Kepada Hasto, Basarah mengaku alasan menggunakan baju hitam karena sebagai cerminan kondisi bangsa ini yang sedang tidak baik-baik saja.

“Dan memang benar, ini mencerminkan betapa demokrasi saat ini sedang diuji. Ya, karena terlahir kembalinya nepotisme. Jadi, kita harus mempertimbangkan hal ini,” kata Hasto.

Namun demikian, sosok kepercayaan Megawati Soekarnoputri di PDIP ini tidak menjabarkan secara gamblang maksud dari kemunculan praktik nepotisme dimaksud.

“Jadi kita harus dapat memahami arti dari Pak Basarah yang berwarna hitam tersebut,” imbuh Hasto.

Tudingan praktik nepotisme sebelumnya dilontarkan Relawan Barisan Joko Widodo untuk RI (Bajuri) kepada Presiden Joko Widodo yang membiarkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka maju menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.

Ketua Umum Relawan Bajuri, Unggul H. Panggabean mengatakan, majunya Gibran sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto bukan sekadar politik dinasti, melainkan praktik nepotisme.

“Apa yang dipertontonkan saat ini bukan politik dinasti, tapi lebih tepatnya nepotisme di republik ini,” kata Unggul, Kamis (26/10).

 

(Sumber: RMOL)

Beri Komentar