Kedatangan Menlu AS Condoleeza Rice ke JHCC, disambut aksi demonstrasi puluhan orang yang berasal dari Gerakan Rakyat Penyelamat Blok Cepu (GRPBC), yang merupakan gabungan anggota DPR, DPD, Mahasiswa dan masyarakat. Aksi unjuk rasa digelar di bawah jembatan layang Taman Ria, jalan Gerbang Pemuda Senayan Jakarta (15/03).
Ketua BEM UI Azman Muammar menyatakan, aksi yang digelar kali ini dalam rangka menyampaikan tuntutan terbesar dari masyarakat Indonesia, antara lain menolak perampasan aset sumber daya alam Indonesia oleh PT. Freeport di Papua, serta menuntut agar pengelolaan eksplorasi ladang minyak dan gas di Blok Cepu hanya dikelola oleh Pemerintah Indonesia.
"kedatangan Menlu AS mewakili Pemerintahannya, untuk mengintervensi kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengelolaan SDM, " katanya.
Ditempat yang sama, anggota komisi VII DPR dari FPKS Ami Taher berharap, pemerintah mempertimbangkan kembali, serta membatalkan penandatanganan kontrak kerjasama pengelolaan Blok Cepu dengan ExxonMobil. "Mudah-mudahan dengan aksi ini, Pemerintah sadar dan tidak melanjutkan kontrak kerjasama dengan ExxonMobil, " jelasnya.
Menurutnya, kebijakan pengelolaan eksplorasi di Blok Cepu merupakan masalah yang serius. Oleh karena itu, komisi VII dua atau tiga hari kedepan akan memanggil Menteri ESDM, Meneg BUMN dan Direktur Utama pertamina untuk meminta penjelasan tentang alasan penandatanganan kontrak kerjasama dengan ExxonMoblie.
Pengamanan di sekitar gedung JHCC sangat ketat, dibagi menjadi tiga ring yaitu ring I berada di pintu masuk gedung, ring II berada di pintu ruang Cendrawasih, ring ketiga pemeriksaan barang bawaan dengan metaldetektor dan anjing pelacak. Sebab Menlu AS dijadwalkan akan menggelar pidato politiknya, pada pukul 07.30 wib. (Novel/Travel)