Indikasi mudahnya, kalau memang dakwah Ustadz Abdul Somad itu melenceng dari Islam sehingga menebarkan kebencian, membuat umat jadi beringas, tentu ulama lain di negeri ini tidak akan tinggal diam. Mengapa standarnya ulama?
Karena agama Islam itu ada ilmunya, tidak sembarang orang dengan asumsinya bisa menilai benar atau salah. Dan yang memiliki ilmu itu adalah ulama, bukan wartawan media olah-raga apalagi politikus beda agama.
Jadi, santai saja. Apa yang sekarang ini dialami oleh Ustadz Abdul Somad hanyalah rekaman yang terjadi pada para pendahulunya. Kita doakan saja semoga Allah mengabulkan cita-cita orangtuanya ketika memberi nama “Abdul Somad,” seorang hamba dari Dzat yang menjadi tempat bergantung. Karena Islam memandang penting arti sebuah nama, bukan seperti kata Shakespare di atas.
Semoga beliau terus hanya bergantung kepada Allah. Bukan bergantung kepada intimidasi lawan, atau sebaliknya, bergantung kepada jutaan pengikut yang kini menyambut dakwahnya. “Teruslah bergantung kepada Allah, wahai guruku. Dan ajari kami untuk ikut bergantung kepada-Nya dalam segala hal.” [pk/kb]
Penulis: Tony Syarqi