Ketika Karni Ilyas Ditanya Percaya Al-Maidah 51 Atau Pedagang Babi?

karny-ilyas-ilcEramuslim.com – Penulis Buku Brili Agung menjadi salah satu narasumber dalam ILC TVONE edisi Selasa 11 Oktober 2016. Brili merupakan penulis yang Membedah sisi linguistik kalimat Ahok tentang Al Maidah ayat 51.

Brili menjelaskan bahwa kasus Ahok terkait Al-Maidah 52 adalah sangat sederhana seperti cerita Pedagang Babi yang protes adanya Al Maidah 3.

Brili kemudian memberikan pertanyaan kepada Host ILC Karni Ilyas terkait larangan makanan babi yang ada dalam Al-Qur’an, lebih mempercayai Al-Qur’an atau pedagang babi?

“Misalnya ada seseorang yang berkata kepada pa Karni, Pa Karni jangan makan babi karena diharamkan dalam Surat Al Maidah ayat 3, lalu tiba-tiba ada pedagang babi yang protes dengan mengatakan jangan mau dibohongi dengan Al Maidah ayat 3” ujar Brili.

Lebih lanjut Brili menjelaskan : “Kita tidak bicara orang itu Ulama, orang itu seperti biasa seorang awam seperti saya. Lalu Pa Karni baca Al Qur’an dan baca arti surat Al Maidah ayat 3, kira-kira Pa Karni lebih percaya siapa? Orang yang memberitahu pa Karni atau pedagang babi yang melarang Pa Karni dengan bilang dibohongi ayat 3”

Seperti diketahui bunyi Al-Qur’an Surat Al Maidah ayat 3 secara jelas tertulis bahwa Allah melarang memakan daging babi.

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(yk/im)