eramuslim.com – Kritikus Faizal Assegaf menyebut Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyindir Jokowi saat Apel Siaga Perubahan. Yang dihelat di Gelora Bung Karno pada Minggu (15/7/2023).
Dalam kesempatan itu, Surya Paloh menyatakan sikap NasDem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden sebagai pembuktian. Pluralisme bukan hanya dibibir saja, tapi harus dipraktek secara nyata.
“Sembari berpesan, apapun intervensi kepentingan, penyelenggara pemilu harus melaksanakan tugas secara proporsional, bermoral dan jujur,” kata Faizal dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (17/7/2023).
Menurut Faizal, kegiatan itu memang disengaja dilakukan untuk konsolidasi. Karena dihadiri lebih dari 250 ribu keluarga besar NasDem dari berbagai daerah.
“Momentum konsolidasi strategis tersebut esensinya melawan upaya tekanan penguasa yang tidak rela Anies maju di gelanggang Pilpres 2024,” ujarnya.
Itu kata dia dipertegas dengan pernyataan Wakil ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. Melalui pidatonya mengirim pesan kepada seluruh elemen pro perubahan bahwa NasDem setia pada Anies.
“NasDem konsisten memperjuangkan keputusan partai mengusung Anies Baswedan serta memperkuat mitra partai koalisi, PKS, Demokrat dan lain-lain,” jelasnya.
Pidato Surya Paloh, dinilai Faizal telah membakar semangat ribuan kader dan simpatisan Partai NasDem. Menjelaskan luas dan kekayaan alam Indonesia, namun belum memberi rasa keadilan pada rakyat.
“Selain itu, Paloh mengajak rakyat berpegang teguh pada Pancasila sebagai prinsip bernegara yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa. Namun Paloh menyindir Jokowi yang tidak konsisten atas klaim jargon revolusi mental,” ucapnya.
Sementara Anies yang melantunkan doa yang panjang, dinilainya memancarkan oesan tulus. Mengajak ratusan ribu peserta Apel Siaga Perubahan, sepenuhnya bersandar dan memohon pada tuhan.
“Pesan yang tulus, memancarkan prinsip spiritual yang kuat dan disimak secara khikmat oleh jutaan rakyat melalui saluran media publik. Pak Anies kembali tampil menyemangati rakyat istiqomah memperjuangkan perubahan sebagai hajat bersama,” tandasnya. (Sumber : Fajar)
