“Kami kerabat Kesultanan Siak adalah keturunan Habib, penjaga Habaib dan ulama, penganut Islam Ahlussunnah waljamaah yang taat, menolak Siak dikaitkan dengan kegiatan zikir yg tidak diajarkan dalam Islam, sebab kami hanya mengenal zikir kepada Allah, bukan zikir kebangsaan dengan label nusantara,” tegas mereka.
“Jangan ajarkan kami kebangsaan dengan pemahaman kalian, sebab kami orang Melayu Riau dan keluarga kerabat Kesultanan Siak sudah lebih dahulu mempraktikkan kebangsaan dan nasionalisme yang benar dalam kehidupan kami sehari-hari sejak Republik Indonesia ini berdiri,” tegas Kesultanan Siak.
“Kami disini damai, dan jangan usik kedamaian kami dengan pemahaman kalian,” demikian peringatan keras yang disampaikan empat orang Tengku dari perwakilan kerabat Kesultanan Siak.
Tolak kehadiran Ketua GP Anshor
Kesultanan Siak juga menolak kehadiran Ketua GP Anshor Yaqut Cholil di bumi Melayu. Mereka beralasan, pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu telah membiarkan persekusi terhadap ulama yang dilakukan oleh Banser sebagai organisasi kepanjangan dari GP Anshor.
“Selain itu kami juga tidak mengijinkan Ketua GP Anshor saudara Yaqut Cholil untuk menginjakkan kaki di bumi Melayu selagi tindakan persekusi terhadap dakwah ulama kami kalian lakukan lewat tekanan Ormas kalian di Jawa sana,” tegas mereka. [swa]