Kesalahan Besar Anies-Sandi

Eramuslim – Berdasar telaah malumologis, dapat disimpulkan bahwa sorakan terhadap Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno ketika datang ke Istana Bogor untuk menyampaikan ucapan selamat Lebaran kepada Presiden Jokowi pada hakikatnya merupakan upaya mempermalukan Anies-Sandi dalam bentuk pembunuhan karakter sang Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

Mempermalukan

Cukup menarik untuk diamati bahwa upaya mempermalukan Anies sebelumnya telah berulang kali dilakukan antara lain ketika Anies menghadiri pesta pernikahan puteri Presiden Jokowi di Solo, ketika Anies dicegah  mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan piala kepada Persija dan ketika ada oknum walk-out pada saat Anies, atas undangan panitia penyelenggara, menyampaikan pidato menyambut 90 tahun Kolese Kanisius.

Pendek kata di mana ada kesempatan di situ upaya mempermalukan dilakukan. Dari rentetan peristiwa upaya mempermalukan Anies secara beruntun itu dapat disimpulkan bahwa memang ada semacam tumpukan kebencian yang menggumpal sehingga menjadi dendam kesumat kelompok tertentu terhadap Anies.

Dampak Kodrati

Berdasar peribahasa ada-asap-ada-api serta dalil sebab-akibat dapat disimpulkan bahwa dendam kesumat terhadap Anies-Sandi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk akibat.

Mustahil ada asap dendam kesumat terhadap Anies-Sandi apabila tidak ada api penyebabnya. Apabila kita cermati lebih jauh dan mendalam maka tertemukanlah sang penyebab dendam kesumat tersebut yaitu suatu kesalahan besar yang dibuat oleh Anies-Sandi.