18. Namun ada hal yang benar-benar sulit mereka terima | “Mengapa juga tidak boleh hanya sekadar mengucap Natal atau ikut merayakan?”.
19. Saya pahami cara pikir orangtua saya tentu tidak sama dengan apa yang saya pahami | Menjelaskan prinsip aqidah bukan mudah.
20. Bagi mereka “Selamat Natal” itu cuma sekedar ucapan | Bagi saya kata-kata “cuma” itu seringkali hasutan setan yg paling laris manis.
21. Walau “cuma” ucapan selamat | Saya tidak ingin mengingkari keyakinan utama bahwa Allah itu Satu dan tiada yang bersekutu dengan-Nya.
22. Dengan berat hati dan kelu lidah karena beratnya amanah ini | Saya mencoba menjelaskan pada kedua orangtua saya.
23. “Islam itu sangat menghormati Yesus (Isa) | Namun kami memuliakannya sebagai Nabi bukan sebagai Tuhan”.
24. “Isa Ibnu Maryam disebut lebih banyak dari Muhammad di dalam Al-Qur’an | Namun kami tidak bisa menerima bahwa dia dianggap Tuhan”.
25. “Sedang ibunya Maryam itu wanita terbaik di dunia tersebab kesuciannya | Namun kami tidak bisa menganggapnya ibunda dari Tuhan”.
26. “Sedang kelahiran dari Isa Ibnu Maryam tertulis mulia di dalam Al-Qur’an | Dan keselamatan padanya selalu sepanjang masa”
27. “Dan salam dilimpahkan kepadaku, pada hari aku lahir, pada hari aku wafat dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qur’an Surat 19:33).
28. “Kami menghormati Isa sebagaimana kami memuliakan ibunya | Juga keluarga Imran, Daud, Musa, dan Ibrahim”.
29. “Sulit kami merayakan atau mengucapkan yang dianggap sebagai hari lahir (natal) Tuhan Yesus (Isa) | Tidak mampu kami menyelisihi Isa”
30. Sedang Isa bin Maryam berpesan | “Sungguh aku ini hamba Allah, Dia memberiku AlKitab (Injil) dan Dia menjadikan aku Nabi” (QS 19:30).