Kepolisian memastikan bahwa lima orang yang ditangkap oleh Detasemen khusus 88 anti teror pada hari Sabtu (6/5) lalu, di Toli-toli Sulawesi Tengah bukan termasuk anggota jaringan terorisme Nurdin M. Top. Hal tersebut diungkapkan Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam, di Mabes Polri Jakarta, Senin(8/5).
"Lima orang yang sudah kita tangkap, sementara diduga terlibat kasus teror yang terjadi di Poso. Terutama untuk kasus pembunuhan," jelasnya.
Menurutnya, saat ini kelima orang tersebut, masih menjalani pemeriksaan di Markas Polda Sulteng. Dan rencananya, dalam waktu dekat mereka akan dibawa ke Mabes Polri Jakarta. Anton menegaskan, kelima orang yang diduga terlibat gerakan pengacau di Poso entara lain bernama, Aprianto alias Irwan, Arman alias Haris, Asruddin, Nano dan Abdul Muis.
"Dari kelima orang itu, dua orang disinyalir merupakan pelaku pembunuhan dan dua orang lagi membantu, satu orang mempunyai peluru, " katanya.
Dirinya membantah, pernyataan Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Oegroseno yang menyatakan bahwa dari lima orang tersebut, dua orang di antaranya merupakan kurir dari Nurdin M. Top. Ia menambahkan, kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya. Serta menunggu hasil pengembangan penyelidikan dilapangan. (novel/travel)