Eramuslim.com – Pendeta Gilbert Lumoindong memuji sikap Bareskrim Mabes Polri yang kabarnya menolak laporan masyarakat terkait penistaan agama yang dilakukan cagub DKI Petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Di satu sisi, pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki, menyesalkan sikap Pendeta Gilbert tersebut. Di mana, semua pihak menahan diri untuk tidak ikut terpancing isu “penistaan Ahok kepada agama Islam”, Gilbert yang non Muslim justru ikut memanaskan suasana dengan mengomentari kasus Ahok.
“Pendeta Gilbert memuji sikap polisi yang menolak aduan masyarakat terkait pelecehan Al Qur’an oleh Ahok. Pada situasi saat ini, pernyataan Gilbert itu sama saja dengan memprovokasi konflik SARA,” kata Ibnu Masduki kepada intelijen (07/10).
Menurut Ibnu Masduki, tidak sedikit warga non Muslim yang mengecam pernyataan Ahok yang menyinggung Surat Al Maidah 51. “Mantan Pangdam DKI Jaya Letjen (Purn) Johanes Suryo Prabowo yang seorang Katolik saja mengkritik sikap Ahok. Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma, Zeng Wei Jian juga menilai Ahok telah melecehkan Al Qur’an,” papar Ibnu Masduki.
Ibnu Masduki menduga, Pendeta Gilbert Lumoindang mempunyai kepentingan menaikkan elektabilitas Ahok. “Biar umat Islam tersulut emosi dan anarkis, maka Ahok yang minoritas akan mendapat panggung bahkan di dunia internasional,” papar Ibnu Masduki.
Tak hanya itu, kata Ibnu Masduki, sikap yang ditunjukkan Pendeta Gilbert itu akan semakin memperuncing hubungan antara Islam dan nonIslam. “Padahal temen-teman non Islam ada yang akan melaporkan pelecehan Ahok ke kepolisian,” pungkas Ibnu Masduki.
Sebelumnya, Pendeta Gilbert Lumoindong ‘menyanjung’ pihak Bareskrim Mabes Polri yang menolak laporan masyarakat terkait penistaan Agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
“Hidup Polisi, Polisi tidak mau diseret-seret ke urusan Politik,” kata Gilbert Lumoindong di akun Twitter- @pastorGilbertL. @pastorGilbertL mengomentari tulisan bertajuk “Bareskrim Tolak Laporan Penistaan Agama Ahok”, Jumat (07/10).(ts/intjn)