Di tengah kisruh mengenai koalisi. Ada hal menarik yang patut dicermati. Fakta ini menjadi perbincangan hangat melihat bagaimana Partai Demokrat lebih memilih Ulil Absar Abdala untuk berbicara mengenai kelanjutan koalisi.
Ulil, yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat mengatakan bahwa PKS akan didepak karena usaha pemerintahan SBY untuk menindak kelompok-kelompok yang melakukan gangguan pluralisme dan kebhinekaan kurang mendapatkan sokongan partai koalisi.
"Selain Golkar, PKS ada juga PPP seperti Menteri Agama (Suryadharma Ali) dari PPP yang kurang mensupport, " kata Ulil Abshar Abdala yang juga sekaligus Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat dalam jumpa pers di Gedung PNBK, Jakarta, Minggu (6/3/2011).
Permasalahannya tidak sesederhana itu. Ulil yang terkenal sebagai corong Jaringan Islam Liberal (JIL) selalu berhadapan dengan wartawan jika ditanyai mengenai koalisi. Hal ini mengingat PKS dan PPP sebagai mitra koalisi Partai Demokrat adalah seteru abadi Ulil, jika melihat platform keislaman dibalik kedua partai tersebut.
Semenjak gerak Jaringan Islam Liberal dibatasi oleh MUI dengan vonis haram Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme (SEPILIS), pentolan-pentolan JIL memang merubah taktik. Mereka merapat kepada kekuasaan.
Kegagalan Ulil cs terlihat saat mereka kesulitan masuk ke mesjid-mesjid dan mendoktrinasi umat lewat gagasan-gagasan nyelenehnya. Akhirnya, pos-pos vital akan dikuasai mengingat cara ini cukup jitu karena ranah politik berada pada domain yang penuh intrik.
Nama seperti Ulil diperkirakan hanya satu kasus dan akan segera menyusul beberapa aktifis JIL berikutnya. Selain nama Ulil, ada Rizal Mallarangeng. Kakak kandung dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, ini terkenal sebagai aktivis Freedom Institute yang menjadi tim sukses menaikkan SBY-Boediono ke tampuk kekuasaan.(pz)