Perjalanan, yang merupakan bagian dari program Artists for Israel “Art Over Hate” tersebut, bertujuan untuk mempertemukan individu-individu dari berbagai agama untuk mempromosikan koeksistensi melalui seni.
Di Timor Lorosa’e atau Timor Leste, mereka mendapat sambutan terhormat dari seorang wali kota dan polisi. Di Yogyakarta, para seniman bekerja dengan sebuah organisasi yang menggunakan seni untuk menjauhkan remaja dari jalanan. Sedangkan di Flores, mereka bekerja dengan universitas setempat.
Selanjutnya, A4I akan melakukan perjalanan ke Afrika Selatan, Inggris dan Portugal untuk mempromosikan pesan damai dan koeksistensi yang sama melalui seni.
A4I mengoperasikan beberapa program lain, termasuk “Healing Arts Kits” yang menggunakan seni untuk membantu anak-anak yang menderita gangguan stres pascatrauma, dan “Healing Ink” yang menolong korban selamat dari serangan teror.
Perlu diketahui bahwa anak-anak Zionis-Israel sejak kecil telah didoktrinasi untuk membenci dan membunuh warga Palestina. (Sn/Ram)