Pengamat Ekonomi CIDES Umar Juoro menegaskan, pemerintah perlu mengefektifkan program ekonomi kerakyatan (Usaha Kecil Menengah/UKM) dengan memanfaatkan anggaran yang ada untuk mengurangi angka kemiskinan didaerah-daerah.
"Sekarang pemerintah memberikan bantuan tunai, tapi saya lebih setuju program UKM, bagaimana pun dana yang dianggarkan APBD lebih efektif untuk menciptakan lapangan kerja, " ujarnya di sela-sela Diskusi Publik, di Gedung DPD, Jakarta, Jum’at (16/3).
Menurutnya, kemiskinan itu akan teratasi, jika perkembangan ekonomi dapat membuka akses pekerjaan bagi masyarakat miskin untuk memperbaiki kehidupannya. Namun, kata Umar, dalam instrumen yang berupa program dari pemerintah dalam mengatasi kemiskinan sangat terbatas, berbeda dengan zaman orde baru.
"Saya tidak menyarankan bahwa kita harus meniru apa yang terjadi pada orde baru, tapi pemerintah harus memfokuskan apa yang bisa dilakukan, " imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono menyatakan, pemerintah akan lebih menggiatkan pelaksanakan program pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
"Kami akan lipat gandakan lagi program ini, terutama di tahun 2008, " katanya di Kantor Departemen Keuangan, Jakarta.
Untuk itu menurutnya, pemerintah akan mengucurkan anggaran lebih besar untuk menyukseskan program tersebut, tapi Budiono dia tidak menyebutkan berapa jumlahnya.
Menurutnya, akibat banyaknya bencana alam, angka pengangguran akan meningkat 2, 5 juta orang dan angka kemiskinan 3, 1 juta jiwa akibat berbagai bencana alam.
Boediono menambahkan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi makro karena turut mempengaruhi beban biaya hidup masyarakat terutama masyarakat miskin. (novel)