Jakarta—Kemal Azis Stamboel, Ketua Komisi I yang menggantikan posisi Tifatul Sembiring, mengatakan bahwa pemutusan hubungan dagang dengan Israel harus realistis karena banyak barang-barang kebutuhan yang dikonsumsi masyarakat dunia justru produksi Yahudi. Hal ini disampaikan di ruang Rapat Komisi I setelah menerima utusan dari ormas Islam yang mendesak agar pemerintah menentukan sikap terhadap masalah penyerbuan Masjid Al-Aqsha.
“Yah, lihat saja sepatu Anda, mungkin bikinan Yahudi. Kita harus realistis. Mungkin kita tidak membuka hubungan dagang secara formil dengan mereka karena kita tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel,” ujar Kemal yang bertindak sebagai pimpinan rapat pada pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, anggota legislatif dari PKS ini menegaskan, “Namun, kita berdagang dengan siapa saja, kan. Policy pemerintah sebagai pemerintah yang berdaulat menyatakan bahwa kita akan melakukan multi direction diplomacy dan multi direction trade diplomacy, dan juga dalam pidato Presiden pada pelantikannya menegaskan bahwa kita akan tetap menjadi peacefull country.” Artinya, Indonesia tidak ingin membuka peperangan terbuka dengan negara manapun.
“Kita harus rasional. Sejauh itu kita temui dan teridentifikasi mungkin bisa kita lakukan, tapi perdagangan kita kan juga bersifat sangat global dan akan sulit untuk kita memantau. Rasional saja,” ungkap Kemal.
Mengenai upaya rasional, Kemal menjelaskan, “Tetap memperhatikan bahwa tidak ada direct trade kepada mereka dan tidak ada kita mempunyai direct diplomatic relation, itu saja yang bisa kita lakukan.”
Pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, Indonesia pernah diusulkan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, usul ini tidak digubris oleh para pejabat negara, apalagi oleh bangsa Indonesia yang mayoritas umat Islam.
Dalam pertemuan dengan Komisi I, beberapa ormas Islam mendesak pemerintah agar konsisten mendukung Palestina dan juga menuntut agar pemerintah Indonesia mendesak PBB agar bertindak terhadap Israel. Beberapa wakil ormas tersebut bahkan menyinggung aksi lawatan ke luar negeri para anggota DPR dan mengusulkan agar mereka juga sesekali mampir ke Masjid Al-Aqsha di Palestina daripada mengunjungi negara-negara digdaya macam Amerika dan sekutunya.
Kemal Azis Stamboel menerima usulan dari para utusan tersebut dan berjanji akan menyampaikan kepada pemerintah terkait masalah Palestina. (Ind)