Moral dan akhlak terpuji yang selama ini melekat kental pada umat Islam Indonesia, mulai tertindas oleh kemajuan teknologi. Hal itu dibuktikan, dengan banyak generasi muda yang gemar mengakses situs porno dan menjadi budak narkoba.
"Situs porno kini menjadi kegemaran anak-anak usia 11 sampai 15 tahun, sementara sekitar 1200 orang per-bulan anak-anak, remaja – generasi bangsa kita menjadi korban narkoba atau shabu-shabu sejenisnya. Ini tantangan dan tidak bisa dibiarkan, " kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) H Suryadharma Ali, di Jakarta.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi saat ini baik situs porno maupun narkoba jauh lebih berbahaya dan lebih kejam dari terorisme. Sebab pengecernya terjun langsung ke masyarakat, menyusup secara profesionalke rumah-rumah, komunitas kampussampai sekolah berbasis Islam.
"Akibat kemajuan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin canggih sekarang ini dikhawatirkan akan merubah, bahkan menghancurkan nilai-nilai akhlak, etika dan moral serta iman yang selama ini mengental pada umat di negeri yang mayoritas penduduk muslim, " ujar Suryadharma.
Surya juga menyoroti tayangan televisi banyak yang kontra produktif, seperti tayangan-tayangan televisi yang digemari anak-anak dan remaja, disajikan pada saat menjelang magrib sampai larut malam.
"Ini sangat berbahaya, karena akibat pengaruh tontonan TV tersebut, lambat laun mereka akan meninggalkan salat dan ibadah lain yang selama ini setiap malam dilakukan di rumah-rumah umat Islam, " jelas politisi dari partai berlambang Ka’bah itu.
Belum lagi, lanjutnya, kecenderungan trend membuka aib kepada masyarakat umum melalui tayangan program infotainmen
Suryadharma mengingatkan, keterdesakan ekonomi yang dialami sebagian besar penduduk Indonesia saat ini sering kali menyebabkan masyarakat nekat melakukan apa pun, termasuk menjual akidahnya hanya dengan beberapa bungkus mie instan atau dua liter beras atau diberi hadiah jabatan struktural. (novel/htol)