Eramuslim – Dengan penjagaan ketat dari Densus 88, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada hari Kamis (1/3) kemarin untuk mendapatkan perawatan medis.
Putra bungsu Ustadz Abu, Abdul Rachim Ba’asyir menjelaskan, pengajuan pemeriksaan kesehatan diajukan pihak keluarga pada Oktober tahun lalu dan disetujui satu bulan kemudian.
“Tapi baru bulan Februari ini bisa terlaksana karena waktu BNPT dan Densus beralasan masih sibuk,” kata pria yang karib disapa Ustadz Iim kepada Jurnalislam.com di Solo, Kamis (1/3).
Padahal, kata dia, pihak dokter meminta pemeriksaan kesehatan Ustadz Abu dilakukan satu bulan sekali. “Ini terkait kondisi kaki beliau dan faktor umur juga, jadi penanganannya gak bisa sehari dua hari, makanya harus sering kontrol, tapi ya prosesnya itu susah,” ujarnya.
Berdasarkan hasil diagnosa tim medis Lapas Gunung Sindur dan RS Cipto Mangunkusumo, Baasyir menderita CVI Bilateral atau disebut kelainan pembuluh darah vena berkelanjutan yang menyebabkan pembengkakan pada kedua kakinya.
“Kalau pembengkakannya itu sudah mulai sekitar dua tahunan, tapi mulai parahnya itu setahunan lah,” ujar Ustadz Iim.
Ia menuturkan, ini adalah kali keempat Ustadz Abu mendapat perawatan di Rumah Sakit. Pihak keluarga dibantu tim dokter dari Mer-C untuk memantau kondisi kesehatan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Presiden Joko Widodo menyetujui pemindahan perawatan kesehatan Ustadz Abu ke Rumah Sakit dengan pertimbangan kemanusiaan. (Ji/Ram)