“Cuma Pak Gaus harus rapid test dulu karena dari luar negeri, saya deg-degan tadi, Pak Gaus dari luar negeri, jadi kita kalau mau deket-deket Pak Gaus agak ngeri-ngeri juga,” ujar My Esti.
Senada dengan My Esti, anggota DPR RI Fraksi PKB Heru Widodo juga khawatir dengan kehadiran fisik Guspardi. Heru meminta agar Guspardi dilakukan tes usap atau swab test.
“Pak Gaus ini harus di-swab dulu, atau isolasi mandiri dulu lah, saya setuju dengan Bu Esti tadi. Karena ini kondisi COVID sudah menggila. Saya kira kita nggak bisa memaksakan seperti ini terus,” kata Heru.
“Pakai masker, Pak Gaus,” ujar seorang lainnya yang tak tersorot kamera.
Diingatkan rekan-rekannya, Guspardi memberikan jawaban. Guspardi mengaku hadir di DPR karena rapat ini dinilainya penting.
“Terima kasih, Mbak Esti. Pimpinan, begitulah kecintaan saya terhadap tugas dan tanggung jawab, sebetulnya saya harus diisolasi dulu di hotel, tapi untung protokoler dan berbagai hal, saya ingin ikut rapat. Yang perlu saya sikapi apa yang pimpinan sampaikan, pertemuan kita hari ini sangat luar biasa terhadap keputusan-keputusan yang diambil,” imbuhnya.
Berbagai kritikan pun datang terhadap Guspardi Gaus yang menolak diisolasi setelah pulang dari luar negeri. Ada kritikan dari Satgas COVID-19, anggota dewan, kelompok masyarakat, hingga berujung dilaporkan ke MKD. Namun kini Guspardi Gaus dikabarkan telah melakukan isolasi mandiri.
Aturan karantina sepulang dari luar negeri itu, menurut Indra, ada dalam surat edaran Satgas COVID-19. Namun Guspardi setelah melakukan perjalanan luar negeri malah ikut rapat di DPR dan tak melakukan karantina.
“Sesuai edaran Satgas COVID tentang karantina dan isolasi mandiri, sudah diatur jelas tentang perjalanan luar negeri,” ujarnya.
Apakah Kesekjenan DPR akan meminta Guspardi melakukan karantina atau isolasi? Indra menyebut perihal tersebut berada di Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD DPR.
Fraksi PAN DPR RI menegur anggota mereka, Guspardi Gaus, yang setelah dari luar negeri (LN) justru menghadiri rapat di DPR secara fisik. PAN meminta maaf atas kejadian yang dilakukan Guspardi Gaus.
“Apa pun ceritanya, tentu seluruh aturan yang diberlakukan oleh pemerintah siapa pun orangnya harus ditaati. Aturan itu kan sebetulnya pun untuk menjamin kenyamanan dan ketertiban,” kata Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partonan Daulay, saat dihubungi, Kamis (1/7/2021).
“Saya kira Pak Guspardi Gaus tentu harus mengikuti aturan itu juga,” tegasnya.
Saleh mengatakan telah mendapatkan penjelasan dari Guspardi Gaus soal tak melakukan isolasi dari luar negeri dan justru rapat di DPR. Saleh meminta maaf kepada masyarakat atas apa yang dilakukan Guspardi Gaus.
“Saya secara pribadi sudah telepon dan menanyakan sebetulnya apa yang terjadi, dia menjelaskan ‘Maksudnya saya sebetulnya baik’ tetapi kan apa yang dia sampaikan disorot dan dimaknai berbeda oleh masyarakat.
Karena itu, saya kira kita harus gentlemen mengatakan ya meminta maaf kepada masyarakat terkait dengan itu, dan kami meminta kepada Pak Guspardi Gaus untuk segera melakukan isolasi,” ujarnya.
Selain meminta maaf, dalam sambungan telepon, Saleh telah menegur Guspardi Gaus. Menurut Saleh, siapa pun warga negara harus mengikuti karantina setelah melakukan perjalanan luar negeri.
“Secara pribadi, hari ini saya sudah tegur, sebagai Ketua Fraksi sudah saya tegur dan sudah saya tanya maksudnya apa dan kedua sudah mengumumkan itu suatu yang tidak bener,” imbuhnya.
Satgas COVID-19 Kritik Anggota DPR Ogah Karantina Usai dari LN
Anggota Fraksi PAN di DPR RI, Guspardi Gaus, baru datang dari Kirgistan, lalu datang ke rapat Komisi I tanpa karantina. Satgas COVID-19 menyayangkan tindakan tersebut dilakukan oleh anggota dewan.