Kekuasaan Yang Diraih Dengan Cara Bathil, Akan Melahirkan Kejahiliyahan dan Kezaliman

Natalan_1Eramuslim.com – Innalillahi wainna ilaihi roojiuun…

– Ada Adzan mengiringi lagu gereja saat Perayaan Natal Nasional 2015 di NTT. Dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Ada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

– Ada mahasiswa perguruan tunggi Islam ikut menghadiri Misa Natal.

– Ada Qasidah meramaikan Natalan.

– Ada umat Islam yang tak risih ikut perayaan Natal

Inilah sebagian potret TOLERANSI Umat Islam negeri ini di era pemerintahan sekarang.

“Itu sudah jelas-jelas mencampuradukkan antara yang hak dan yang batil. Toleransi itu di luar aqidah dan ibadah,” tegas Imam Masjid Istiqlal, KH Ali Mustofa Yakub, Rabu (30/12).

Na’udzubillah min dzalik…

Dari Abu Sa‘id Al Khudri, ia berkata: “Rasululah bersabda: ‘Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk ke dalamnya.’ Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah kaum Yahudi dan Nasrani?’ Sabda beliau: “Siapa lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” [Al Baqarah 120]

Inilah kenyataan, dan menyedihkan. Ketika kekuasaan diraih dengan cara bathil, maka pemerintah yang ada pun dipenuhi dengan kejahilan dan kezaliman. Adalah kewajiban bagi umat Islam yang masih memegang ketauhidan untuk berjuang menumbangkan kebathilan dan kejahiliyahan, dan mendukung al-haq. (ts/portalpiyungan)