Kejaksaan Agung akan menyita dokumen-dokumen dugaan korupsi impor beras Vietnam yang melibatkan mantan Dirut Perum Bulog Widjanarko Puspoyo, di tiga tempat.
"Penyitaan dilakukan di tiga tempat berbeda, antara lain Kantor Bulog di Jl. Gatot Subroto Jakarta, di kantor pribadi Widjanarko Puspoyo di Mega Kuningan, dan rumah pribadi Widjanrko Puspoyo di Jalan Dharmawangsa Jakarta Selatan, " jelas Direktur Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung M. Salim, di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (2/4).
Menurutnya, di ketiga tempat itu, tim penyidik kejaksaan telah menemukan dan menyita dokumen-dokumen yang berhubungan dengan dugaan korupsi impor sapi potong tahun 2001.
"Hari ini, tim penyidik akan menyita dokumen-dokumen yang berhubungan kasus dugaan korupsi impor beras Vietnam, " ujarnya.
Lebih lanjut M. Salim mengatakan, sebelum menyita dokumen-dokumen soal impor beras Vietnam, tim penyidik sudah mengamankan tiga tempat itu dengan penyegelan.
Sementara itu mengenai pemblokiran rekening ke-4 dari Widjanarko Puspoyo yang ditemukan saat mencari dokumen dugaan korupsi pengadaan sapi fiktif, pihak Kejaksaan Agung menunggu pemeriksaan dokumen-dokumen yang disita hari ini.
Aliran Dana Korupsi Widjanarko
Kejaksaan Agung telah menemukan satu lagi rekening baru milik Mantan Dirut Perum Bulog Widjanarko Puspoyo yang diduga untuk menyimpa aliran dana korupsi. Dana itu, nilainya diduga sangat besar. Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Hendarman Supandji, di Gedung Kejasaan Agung.
"Sebelumnya tim sudah memblokir tiga rekening Widjanarko, tim penyidik selanjutnya akan mempelajari dokumen yang ditemukan waktu penggeledahan, untuk memutuskan apakah rekening keempat ini akan diblokir atau tidak, "imbuhnya.
Sedangkan untuk berkas penyelidikan WIdjanarko Pupoyo terkait dengan dugaan korupsi pengadaan sapi potong tahun 2001 akan diselesaikan dalam pekan ini, untuk segera dilimpahkan ke pengadilan. (novel)